TULISAN
Rabu, 30 September 2015
Selasa, 29 September 2015
CONTOH TEKS BERITA "SEDEKAH BUMI"
SEDEKAH
BUMI
Minggu, 20 september 2015
Reporter
: Rizka zahotun N
Hallo pemirsa, kembali
lagi bersama saya rizka saat ini kita akan membahas berita dengan topik “ Sedekah
bumi” . Saat ini saya sudah berada di desa Pucang Arum, Baureno. sedekah bumi
termasuk salah satu tradisi masyarakat di desa pucang ini, yang sudah menjadi
rutinitas bagi masyarakat untuk diadakan
setiap tahunya tepatnya pada saat para petani di desa pucang ini mendapatkan
untung (panin yang berlimpah)tradisi sedekah bumi ini, merupakan salah satu bentuk
ritual tradisional yang sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek
moyang. para kaum remaja juga begitu antusias mengikuti acara tersebut. Demikian
rangkaian sekilas info hari ini saya
rizka zahrotun ni’mah melaporkan ,sampai
jumpa…
TEKS BERITA
Empat Pelajar Thailand di SMKN 1 Baureno
Suka Nasi Pecel, Namun Kesulitan Komunikasi
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com –Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka. "Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya.
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno.
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre. Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
blokBojonegoro.com –Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka. "Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya.
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno.
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre. Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
1. Mencari
hubungan antara teks berita dengan peristiwa yang terjadi
No
|
Struktur
teks
|
Kalimat
dalam teks
|
1
|
Orientasi
|
Meskipun
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh
dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui
dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu
|
2
|
Peristiwa
|
Saat
blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada
sekolah pada umumnya. Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti
pelajaran di masing-masing kelasnya. Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1
Baureno, terdapat empat pelajar. Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda
seperti pelajar Indonesia.
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka. "Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono. Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya. Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya. Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro. "Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya. Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno. "Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya. Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya. Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya. Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre. Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu. "Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya. Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut. "Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis] |
3
|
Sumber
berita
|
blogBojonegoro.com
|
2. Menentukan
ciri kebahasaan keterangan dalam teks berita
No
|
Paragraf
|
Keterangan
|
||||
waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Alat
|
||
1
|
1
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak
sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan.
2
Buktinya empat pelajar Thailand belajar di
sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua
bulan lalu.
|
dua
bulan lalu.
|
Kabupaten
Lamongan,
Kabupaten
Bojonegoro
|
-
|
dengan
Kabupaten Lamongan
|
dengan
|
2
|
1
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke
sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya.
2
Seusai upacara di halaman sekolah,
para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya.
3
Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1
Baureno, terdapat empat pelajar.
4
Mungkin jika dilihat sekilas tidak
jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
|
Seusai
upacara
|
di
halaman sekolah,
di
ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno,
di
masing-masing kelasnya.
|
-
|
-
|
-
|
3
|
1
Ternyata mereka empat pelajar dari
Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang.
2
Keempat pelajar asal Negara Gajah
Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan
Paspor mereka.
3
"Namanya sulit, panggilannya juga
unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
|
-
|
-
|
-
|
dengan
dibungkus daun pisang.
|
dengan
|
4
|
1
Dalam identitas tertulis, Mr.
Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok,
Korn, Chun dan Men," sambungnya.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
1
Tidak hanya itu, saat pertama di
sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri
Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.
2
Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik
ucapan jelek.
3
Namun mereka tetap belajar bersama dan
menerima mereka seperti pelajar lainnya.
|
saat
pertama
|
di
sekolahan
di
Kota Ledre
|
-
|
-
|
-
|
6
|
1
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam
Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30
September belajar di sekolah yang dipimpinnya.
2
Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat
istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
|
tanggal
31 Juli sampai 30 September
|
di
sekolah
|
-
|
dengan
Bojonegoro
|
dengan
|
7
|
1
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya
SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya.
2
Serta ada empat pelajar Thailand
lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
|
-
|
di
SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah
|
-
|
-
|
-
|
8
|
1
Mereka berada di Indonesia
terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open
Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia
Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun.
2
Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun
depan rencananya dengan Malaysia.
3
Selain itu dua Negara dari luar Asia
Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan
SMK Negeri 1 Baureno.
|
selama
lima tahun
tahun
depan
|
di
Indonesia
Thailand
Malaysia
Germany
dan Prancis
|
-
|
dengan
Malaysia , dengan SMK Negeri 1
Baureno.
|
dengan
|
9
|
1
"Mereka belajar biasa seperti
anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata
pelajaran.
2
Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno
belajar di Thailand," ungkapnya.
|
-
|
di
Thailand
|
-
|
-
|
-
|
10
|
1
Tujuannya selain mengenal dua negara
juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.
2
Sehingga berdampak ke lembaga lebih
besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa
belajar diluar negeri.
3
"Ini bisa menjadi spirit, penyemangat
anak-anak untuk bersaing,"
imbuhnya.
|
-
|
diluar
negeri
|
untuk
|
-
|
-
|
11
|
1
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama
pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan
perusahan besar.
2
Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno
sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya.
3
"Sudah saatnya go internasional, bukan
lagi berfikir global," tandasnya.
|
-
|
Axio,
Honda dan perusahan besar lainnya.
|
untuk
|
dengan
Axio, Honda dan perusahan besar lainnya
|
dengan
|
12
|
1
Tampak para pelajar Thailand tersebut
sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre.
2
Selain para pelajar SMK Negeri 1
Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
|
-
|
di
Kota Ledre
|
-
|
-
|
-
|
13
|
1
"Suka makan belut, ikan dan
gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang
guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
|
-
|
-
|
-
|
dengan Nasi Pecel
|
dengan
|
14
|
1
Selain itu para guru yang mengajar
juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar
negeri tersebut.
2
"Belajar Bahasa Indonesia juga,
selamat pagi-selamat siang bisa.
3
Tadi belajar otak atik motor,"
pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
|
Tadi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3. Menentukan
ciri kebahasaan (verba transitif dan verba pewarta) dalam teks berita
No
|
Paragraf
|
Verba
|
|
Transitif
|
Pewarta
|
||
1
|
1
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak
sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan.
2
Buktinya empat pelajar Thailand
belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu
sejak dua bulan lalu.
|
-
|
-
|
2
|
1
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak
tampak berbeda pada sekolah pada umumnya.
2
Seusai upacara di halaman sekolah,
para siswa mengikuti pelajaran di
masing-masing kelasnya.
3
Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1
Baureno, terdapat empat pelajar.
4
Mungkin jika dilihat sekilas tidak
jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
|
1. Berkunjung
ke sekolah
2. Mengikuti
pelajaran
3. –
4. –
|
-
|
3
|
1
Ternyata mereka empat pelajar dari
Thailand yang sedang sarapan 'Nasi
Pecel' dengan dibungkus daun pisang.
2
Keempat pelajar asal Negara Gajah
Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka.
3
"Namanya sulit, panggilannya juga
unik," kata Kepala Sekolah SMK
Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
|
1. Sedang
sarapan
2. Menunjukkan
Paspor mereka
3. –
|
1. –
2. –
3. kata
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno
|
4
|
1
Dalam identitas tertulis, Mr.
Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok,
Korn, Chun dan Men," sambungnya.
|
-
|
sambungnya.
|
5
|
1
Tidak hanya itu, saat pertama di
sekolahan. Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri
Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.
2
Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik
ucapan jelek.
3
Namun mereka tetap belajar bersama dan
menerima mereka seperti pelajar
lainnya.
|
1. memperkenalkan
diri
2. –
3. menerima
mereka seperti pelajar lainnya.
|
-
|
6
|
1
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para
pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah
yang dipimpinnya.
2
Mereka juga diajarkan mengenal budaya,
adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
|
1. Imam
Wahjono menjelaskan
2. –
|
-
|
7
|
1
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya
SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran
pelajarnya.
2
Serta ada empat pelajar Thailand
lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
|
1. pertukaran
pelajarnya.
2. –
|
jelasnya.
|
8
|
1
Mereka berada di Indonesia
terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open
Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia
Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun.
2
Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun
depan rencananya dengan Malaysia.
3
Selain itu dua Negara dari luar Asia
Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar
dengan SMK Negeri 1 Baureno.
|
1. –
2. –
3. –
|
-
|
9
|
1
"Mereka belajar biasa seperti
anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata
pelajaran.
2
Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno
belajar di Thailand," ungkapnya.
|
1. –
2. –
|
Ungkapnya.
|
10
|
1
Tujuannya selain mengenal dua negara
juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.
2
Sehingga berdampak ke lembaga lebih
besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa
belajar diluar negeri.
3
"Ini bisa menjadi spirit,
penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
|
1. –
2. –
3. –
|
imbuhnya.
|
11
|
1
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri,
sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar.
2
Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno
sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya.
3
"Sudah saatnya go internasional, bukan
lagi berfikir global," tandasnya.
|
1. pertukaran
pelajar luar negeri
2. –
3. –
|
tandasnya.
|
12
|
1
Tampak para pelajar Thailand tersebut
sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre.
2
Selain para pelajar SMK Negeri 1
Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
|
1. Menikmati
2. –
|
-
|
13
|
1
"Suka makan belut, ikan dan
gurami bakar. Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan
akrabnya.
|
-
|
terang
salah seorang guru
|
14
|
1
Selain itu para guru yang mengajar
juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar
negeri tersebut.
2
"Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat
pagi-selamat siang bisa.
3
Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1
Baureno. [zid/lis]
|
1. Menggunakan
2. –
3. Disampaikan
|
pungkas
Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno.
|
Pramuka SMKN 1 Lantik Bantara Laksana di Tuban
Rabu, 20 Mei
2015 20:00:15
Pengirim:
Alfa Beta
blokBojonegoro.com - Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal. Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta. Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
blokBojonegoro.com - Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal. Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta. Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
1.
Mencari
hubungan antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi.
v Orientasi
berita,
merupakan pembuka tentang hal yang akan diberitakan.
v Peristiwa,
merupakan tahap inti dari berita. Pada tahap ini berita dinarasikan sedemikian
rupa hingga tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
v Sumber
Berita,
sumber berita tidak selalu berada di akhir berita, ia bisa berada di dalam
berita itu sendiri.
No
|
Struktur teks
|
Kalimat
dalam teks
|
1
|
Orientasi
|
Sesuai program kerja yang telah disusun,
maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan
bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut
dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1
Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa
Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan,
Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
2
|
Peristiwa
|
1
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang
terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB
dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan
dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung
menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai
pramuka bantara dan laksana penegak.
2
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh
perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa
Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit
dan terjal. Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa
petunjuk apapun, kecuali peta buta. Adapun long march yang ditempuh tersebut
dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko,
Kabupaten Tuban.
3
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5
jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang
menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya
semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka
bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
4
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi
sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya
kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit,
jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
5
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI
APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil
menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya
yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
6
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro
yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para
peserta dalam menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar
biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat
adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
|
3
|
Sumber berita
|
1
Jihan Ayu Kelas XI APk 2
2
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab
disapa Kang To
|
2.
Menemukan
ciri kebahasaan keterangan dalam teks berita.
No
|
Paragraf
|
Keterangan
|
||||
waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Alat
|
||
1
|
1
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak.
2
Proses ujian
dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda,
yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di
Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung,
Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
hari Sabtu
dan Minggu, 16-17 Mei 2015
|
di SMKN 1
Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa
Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan,
Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
bagi
|
-
|
-
|
2
|
1
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang
terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB
dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro.
2
Dilanjutkan
perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit
Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
3
Sekitar pukul
09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa
ujian yang menjadi persyaratan untuk
dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
|
Sabtu pagi
pukul 06.00 WIB
|
Sendang
Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban
|
untuk
|
dengan kendaraan,
kegiatan
|
dengan
|
3
|
1
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh
perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit
menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
2
Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.
3
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan
mereka tanpa petunjuk apapun,
kecuali peta buta.
4
Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan
lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
tengah
hari
|
Bulung di
Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
di Desa
Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban
di Desa
Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
-
|
dengan berjalan
kaki
|
dengan,
tanpa
|
4
|
1
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5
jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang
menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan.
2
Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil
menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana
penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
selama
hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN
|
di SMKN 1
Bojonegoro.
|
-
|
-
|
-
|
5
|
1
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi
sangat hikmat.
2
Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah
gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas
bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana
Penegak.
|
Tepat diiringi
senja
|
di bawah
gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas
bukit
|
-
|
-
|
-
|
6
|
1
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI
APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil
menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik.
2
“Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa,
menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
1
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro
yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para
peserta dalam menyelesaikan tantangan.
2
“Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari
adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh.
3
Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang
lebih baik,” tuturnya. [lis]
|
-
|
di SMKN 1
Bojonegoro
|
untuk
|
-
|
-
|
3.
Menemukan
ciri kebahasaan (verba transitif dan verba pewarta).
No
|
Paragraf
|
Verba
|
|
Transitif
|
Pewarta
|
||
1
|
1
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan
ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak.
2
Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang
berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel
Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak
Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
1. melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana
Penegak
2. pelantikan tersebut dilaksanakan
di beberapa titik tempat yang berbeda
|
-
|
2
|
1
Rangkaian kegiatan
yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini
dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di
SMKN 1 Bojonegoro.
2
Dilanjutkan perjalanan
dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
3
Sekitar pukul
09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik
sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
|
1. kegiatan
yang diikuti
2. perjalanan
dengan kendaraan
3. menjalani beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat
dilantik sebagai pramuka bantara
dan laksana penegak.
|
-
|
3
|
1
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari
Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko,
Kabupaten Tuban.
2
Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.
3
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun,
kecuali peta buta.
4
Adapun
long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di
Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
1. perjalanan dengan berjalan
kaki
2. –
3. perjalanan mereka tanpa petunjuk
apapun
4. Adapun
long march yang ditempuh
|
-
|
4
|
1
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5
jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan.
2
Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan
laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
1. mencapai
Puncak Bulung,
tempat
pelantikan
2. menyelesaikan
ujian,
dilantik
|
-
|
5
|
1
Pelantikan
sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat.
2
Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih,
ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana
Penegak.
|
1. Pelantikan sendiri berlangsung
sederhana
2. mulai
datang,
jadilah
para peserta dilantik
|
-
|
6
|
1
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI
APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan
kepuasan tersendiri ketika
berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik.
2
“Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa,
menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
|
1. dia
merasakan kepuasan, menyeesaikan
2. Menyelesaikan,
ketika
berhasil menyelesaikan tantangan
|
katanya.
|
7
|
1
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro
yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para
peserta dalam menyelesaikan tantangan.
2
“Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari
adik-adik, mereka enggan sekali untuk
mengeluh.
3
Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang
lebih baik,” tuturnya. [lis]
|
1. dalam
menyelesaikan tantangan
2. mereka
enggan sekali untuk mengeluh
3. –
|
tuturnya.
|
Agro Guna Hadir Untuk Masyarakat
Rabu, 16
September 2015 06:00:27
Kontributor:
Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro. Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis. Kebun dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet. Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul. Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna. Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
blokBojonegoro.com - Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro. Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis. Kebun dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet. Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul. Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna. Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
1.
Mencari
hubungan antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi.
v Orientasi
berita,
merupakan pembuka tentang hal yang akan diberitakan.
v Peristiwa,
merupakan tahap inti dari berita. Pada tahap ini berita dinarasikan sedemikian
rupa hingga tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
v Sumber
Berita,
sumber berita tidak selalu berada di akhir berita, ia bisa berada di dalam
berita itu sendiri.
No
|
Struktur teks
|
Kalimat
dalam teks
|
1
|
Orientasi
|
Bojonegoro
memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur
mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah
mulai merambah ke luar Bojonegoro. Kini juga telah hadir kebun sayur mayur
dengan diberi nama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih
tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
|
2
|
Peristiwa
|
1
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di
perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun
Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis. Kebun
dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian
organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
2
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan
disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di
agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
3
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup
plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet. Di sela-sela paranet
itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul. Setiap minggu, hasilnya sudah
bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar
Bojonegoro dan Tuban.
4
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani
masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan
Samudra, Tuban," imbuhya.
5
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri
3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke
Agro Guna. Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga
Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan
tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahun
6
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang
berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
|
3
|
Sumber berita
|
1
kata salah satu penjaga, Kamto
2
pria asal Desa Banjarrejo
|
2.
Menemukan
ciri kebahasaan keterangan dalam teks berita.
No
|
Paragraf
|
Keterangan
|
||||
waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Alat
|
||
1
|
1
Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun
juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di daerah dataran
tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro.
2
Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro Guna yang
terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar
Kapas.
|
-
|
di Jalan
Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
|
-
|
dengan diberi
|
dengan
|
2
|
1
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di
perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun
Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis.
2
Kebun dengan
tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian
organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
|
tahun 2012
lalu
|
di
perkebunan
di
Bojonegoro
|
-
|
-
|
-
|
3
|
1
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan
disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di
agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
|
-
|
di agro
guna
|
-
|
-
|
-
|
4
|
1
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup
plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan
paranet.
2
Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan
nantinya muncul.
3
Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan
dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
|
Setiap
minggu
|
di Agro
guna
disekitar
Bojonegoro dan Tuban
di
beberapa tempat swalayan
|
-
|
dengan paranet
|
dengan
|
5
|
1
"Untuk
sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang
menyuplai sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
|
-
|
di sebuah
swalayan Samudra, Tuban
|
Untuk
|
-
|
-
|
6
|
1
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri
3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna.
2
Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar
sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti
Pepaya calnifora, maka akan tahu.
|
3 tahun
lalu
|
di
khususkan untuk warga Bojonegoro
|
untuk
|
-
|
-
|
7
|
1
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang
berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
|
Setiap
hari
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
Menemukan
ciri kebahasaan (verba transitif dan verba pewarta).
No
|
Paragraf
|
Verba
|
|
Transitif
|
Pewarta
|
||
1
|
1
Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun
juga masih bisa menghasilkan sayur
mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah
mulai merambah ke luar Bojonegoro.
2
Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan
diberi nama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya
di timur SPBU Kalianyar Kapas.
|
1. bisa
menghasilkan sayur mayur
2. –
|
-
|
2
|
1
Banyak jenis sayur
dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada,
Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang
almon, Ginseng dan Buncis.
2
Kebun dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi
salah satu pemasok hasil pertanian
organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
|
1. sayur dan
buah yang ditanam
2. salah satu
pemasok hasil pertanian
|
-
|
3
|
1
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan
disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di
agro guna," kata salah satu
penjaga, Kamto.
|
-
|
kata salah
satu penjaga, Kamto.
|
4
|
1
Dalam
penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet.
2
Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan
nantinya muncul.
3
Setiap minggu, hasilnya
sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat swalayan yang ada
disekitar Bojonegoro dan Tuban.
|
1. Dalam
penanaman di Agro guna,
atasnya
ditutupi dengan paranet
2. –
3. hasilnya
sudah bisa dipetik
|
-
|
5
|
1
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai
sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
|
1. selain
melayani masyarakat umum
|
imbuhya.
|
6
|
1
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri
3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik
minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna.
2
Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan
untuk warga Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman
dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
|
1. menarik
minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna
2. -
|
-
|
7
|
1
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
|
1. 20 orang
yang berkunjung
|
ujar pria
asal Desa Banjarrejo ini.
|
Langganan:
Postingan (Atom)